Sabtu, 20 Maret 2010

perasaan, sugesti dan intuisi

BAB I
PENDAHULUAN


1. Latar Belakang Masalah
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
Perbedaan perasaan setiap individu tidak hanya merupakan gejala kejiwaan yang berdiri sendiri tetapi juga bersangkut paut dengan gejala-gejala jiwa lainnya, hal ini dipengaruhi oleh cara pandang jiwa manusia dengan jiwa yang lainnya. Keadaan tubuh dapat mempengaruhi perasaan dan perasaan pun dapat mempengaruhi gerak tubuh. Kekuatan perasaan itu dapat diperkuat dan juga diperlemah, kemungkinan semacam itu dapat memberikan kesempatan yang baik pada usaha-usaha pendidikan. Dalam rangka pembentukan pribadi seorang anak perlu dikembangkan perasaan-perasaan yang positif, oleh karena itu perasaan didalam dunia pendidikan sangat penting.
Banyak yang perlu kita pelajari mengenai perkembangan perasaan didalam perkembangan kehidupan manusia, tidak hanya dalam dunia pendidikan dalam bidang social, budaya, agama, juga sangat diperlukan. Manusia tidak pernah menyadari pentingnya arti perasaan dalam kehidupan, banyak hal yang kita lakukan didunia ini selalu berhubungan dengan perasaan.
Dunia pendidikan yang sangat kompleks dengan berbagai macam masalah didalamnya memberikan inspirasi kepada pengajar untuk lebih cerdas dalam memberikan pembelajaran kepada murid-muridnya. Pendidik yang cerdas dalam memberikan proses pembelajaran kepada murid-muridnya tidak hanya menggunakan buku sebagai media belajarnya, tetapi juga jiwa yang tenang, perasaan yang senang, dan pemikiran yang baik dicurahkan sepenuhnya sebagai bahan pembelajaran kepada murid-muridnya. Hal ini merupakan salah satu cara untuk memberikan ruang murid berfikir lebih kreatif dan inovatif.
Setiap murid memiliki jiwa yang berbeda-beda. Adakalanya kita sebagai seorang pengajar harus pandai memanfaatkan lingkungan sekitar untuk mengolah jiwa setiap murid. Yang memiliki rasa, sugesti dan intuisi yang berbeda-beda Untuk itu kami menyusun satu makalah yang berjudul “Perasaan, Sugesti dan Intuisi”.Sebagai bahan untuk memberikan inspirasi bagi pembaca .
2. Rumusan Masalah
Derdasarkan uraian diatas, maka kami meriuskan masalah diantaranya:
1. Apakah pengertian perasaan?
2. Apakah dimensi perasaan itu?
3. Macam-macam perasaan
4. Fungsi perasaan bagi manusia
5. apakah pengertian sugesti?
6. fungsi sugesti bagi kehidupan
7. Apakah pengertian intuisi?
3. Tujuan penulisan
Makalah ini kami susun bertujuan untuk mngetahui :
1. Mengetahui pengertian dari perasaan , sugesti , dan intuisi
2. Mengetahui ruang lingkup jiwa manusia
3. Mengetahui peranan perasaan, sugesti , dan intuisi bagi kehidupan
4. Mengamalkan dalam kehidupan sehari – hari
BAB II
PEMBAHASAN


A. PERASAAN ( EMOSI )

1. Pengertian Perasaan

Perasaan merupakan gejala jiwa yamg dimiliki oleh semua orang, hanya corak dan tingkatannya yang tidak sama. Perasaan tidak termasuk gejala mengenal walaupun demikian perasaan berhubungan dengan gejala mengenal.
Perasaan adalah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenang yang bersifat subjektif.
Unsur-unsur perasaan sebagai berikut:
a). Bersifat subjektif daripada gejala mengenal
b). Bersangkut paut dengan gejala mengenal
c). Perasaan dialami sebagai rasa senangatau tidak senang
Perasaan lebih erat hubungannya dengan pribadi seseorang dan berhubungan pula dengan gejala-gejala jiwa yang lain, oleh sebab itu tanggapan perasaan seseorang terhadap sesuatu tidak sama dengan tanggapan perasaan orang lain terhadapyang sama.
Karna adanya sipat subjektif pada perasaan inilah maka gejala perasaan tidak dapat disamakan dengan gejala mengenal, pengamatan, pikiran dan lain sebagainya. Pengenalan hanya dersandar pada hal-hal yang ada berdasarkan pada kenyataan. Sedangkan perasaan sangat dipengaruhi oleh tafsiran sendiri dan orang yang mengalaminya. Perasaan bukan merupakan suatu gejala kejiwaan yamg berdiri sendiri tetapi bersangkut paut atau berhubungan erat dengan gejala kejiwaan yang lain, antara lain dengan gejla mengenal.
Gejala perasaan itu tergantung pada:
a). Keadaan jasmani
b). Pembawaan
c). Perasaan seseorang berkembang sejak ia mengalami sesuatu karma itu midah dimengerti bahwa keadaan yang pernah mempengaruhinya memberikan corak dalam perkembamgan perasaannya.

Perasaan selain tergantung pada stimulus yang datang dari luar juga tergantung pada:
a). Keadaan jasmani individu yang bersangkutan
b). Keadaan dasar individu
c). Keadaan individu pada suatu waktu atau temporer seseorang.

2. Tiga Dimensi Perasaan Menurut Wundt

Telah kita ketahui bahwa perasaan itu dialami oleh individu sebagai perasaan senang atau tidak senang. Menurut W. Wundt, Perasaan tidak hanya dapat dialami oleh individu sebagai perasaan senang atau tidak senang, melainkan masih dapat dilihat dari dimensi lain. Memang salah satu segi perasaan itu dialami sebagai perasaan menyenangkan atau tidak menyenangkan. Hal ini dinyatakan oleh Wundt sebagai dimensi yang pertama. Disamping itu, Masih terdapat dimensi lain yaitu perasaan itu dapat dialami sebagai suatu hal yang “Excited” atau sebagai “Innert feeling” Hal ini oleh Wundt digunakan sebagai dimensi yang kedua. Suatu perasaan yang dialami oleh individu dapat disertai oleh tingkah laku atau perbuatan yang nampak. adapula dimensi lain yang digunakan sebagai dimensi yang ketiga yaitu “exspextancy” dan “release Feeling”. Suatu perasaan dapat dialami oleh individu sebagai suatu yang masih dalam penghargaan. Adapula perasaan yang dialami oleh individu karena peristiwa atau keadaan itu telah nyata terjadi atau “Realese” ( Wood Worth dan Marquis, 1957).

Stern membedakan perasaan kedalam tiga golongan yaitu:
a). Perasaan Presens
b). Perasaan yang menjangkau maju
c). Perasaan yang berhubungan dengan waktu yang telah lalu.



3. Perasaan dan Gejala-gejala Kejasmanian

Keadaan tubuh dapat mempengaruhi perasaan dan ada pula perasaan yang menimbulkan gerakan tubuh, kenyataan tersebut banyak kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Kebanyakan kita dapat memperkirakan apa yang dirasakan oleh orang lain dengan memperhatikan gerakan-gerakannya secara visual.

4. Macam-macam Perasaan

Max Scheler mengajukan pendapat bahwa ada empat macam dalam perasaan, Yaitu:
a). Perasaan tingkat sensoris
b). Perasaan yang bergantung kepada keadaan jasmani seluruhnya
c). Perasaan kejiwaan
d). Perasaan kepribadian

Khonstamm Memberikan klasifikasi perasaan sebagai berikut:
a). Perasaan keindraan
b). Perasaan kejiwaan, dalam golongan ini perasaan dibedakan lagi atas:
1). Perasaan intelektual
2). Perasaan kesusilaan
3). Perasaan keindahan
4). Perasaan kemasyarakatan
5). Perasaan harga diri
6). Perasaan ketuhanan

5. Afek dan Stemming (Suasana Hati)

Afek merupakan peristiwa psikis dapat diartikan sebagai rasa ketegangan kuat dan hebat yang timbul dengan tiba-tiba dalam waktu singkat, tidak disadari, dan disertai dengan gejala jasmaniah yang hebat pula
Wilhelm Wundt, tokoh psikologi eksperimental dalam sebuah analisis introspeksi telah menemukan afek dalam tiga komponen yaitu:
a). Afek yang disertai perasaan senang dan tidak senang
b). Afek yang menimbulkan kegiatan jiwa atau melemahkan
c). Afek yang berisi penuh ketegangan dan afek penuh relaks.
Sedangkan Immanuel Kant Memebagi afek tersebut dalam dua kategori:
a). Afek Sthenis (Sthenos = Kuat/ Perkasa)
b). Afek Asthenis yaitu afek yang membawa perasaan kehilangan kekuatan.

Stemming atau suasana hati dapat diartikan sebagai suasana hati yang berlangsung agak lama, lebih tenang, berkesinambungan, dan ditandai dengan cirri-ciri perasaan senang atau tidak senang. Sebab-sebab suasana hati itu pada umumnya ada dalam bawah sadar namun ada kalanya juga disebabkan oleh factor jasmaniah. Jika suasana ini kinstans sifatnya maka peristiwa itu disebut “Humeur”

6. Simpati dan Empati

Kedua perasaan ini berhubungan dengan perasaan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Simpati adalah perasaan terhadap orang lain atau suatu kecendrungan untuk ikut serta merasakan segala sesuatu yang sedang dirasakan orang lain. Dengan kata lain suatu kecendrungan untuk ikut serta merasakan sesuatu yang sedang dirasakan orang lain. Disini ada situasi Feeling With Another Person.
Empati adalah suatu kecendrungan untuk merasakan sesuatu yang dilakukan oleh orang lain andai kata dia dalam situasi orang lain tersebut. Empati menggunakan perasaannya denagan efektip didalam situasi orang lain, didorong oleh emosinya seolah-olah dia ikut mengambil bagian dalam gerakan-gerakan yang dilakukan oleh orang lain. Disini ada situasi “Feeling into a person or thing”.

7. Fungsi perasaan

Fungsi perasaan adalah sebagai berikut:
a). Mempunyai pengaruh besar kepada setiap perbuatan dan kemauan kita
b). Perasaan itu cepat dan mudah menular
c). Menyangkut perasaan indriawi
d). Dalam upaya untuk membangkitkan kesenangan
e). Mengakibatkan timbulnya tingkah laku abnormal dan gejala neurosis.

8. Emosi dan Perkembangan pribadi

Emosi memiliki peranan penting bagi kehidupan sehari-hari, karma emosi berpengaruh terhadap kejiwaan kita berarti berpengaruh juga terhadap kemauan dan perbuatan. Maka gejala itu berpengaruh pula terhadap perkembangan dalam kehidupan pribadi.
a). kekeutan perasaan dapat diperkuat dan dapat diperlemah
b). Pendidikan perasaan sangat penting
c). Emosi mempunyai sipat menjalar atau menular, maka jangan membawakan emosi yang negative dalam hubungan sesama, baik dalam pergaulan pendididkan maupun dalam pergaulan pada umumnya.


B. SUGESTI

1. Pengertian Tentang Sugesti

Sugesti adalah Pengaruh atas jiwa atau perbuatan seseorang sehingga pikiran, perasaan dan kemauannya terpengaruh, dan dengan begitu orang mengakui atau meyakini apa yang dikehendaki daripadanya. Inti dari Sugesti ialah didesakannya sesuatu keyakinan pada seseorang yang diterima mentah-mentah tanpa pertimbangan yang dalam.Pengaruh sugesti tidak hanya berlaku pada orang lain tapi juga pada diri sendiri, Sugesti terhadap diri sendiri dinamakan oto-sugesti. Menyugesti orang lain berarti mempengaruhi proses kejiwaan (pikiran, perasaan dan kemauan). Sehingga orang yang disugesti mengikuti dan berbuat seperti apa yang disugestikan kepadanya.




2. Sugesti dan Sugestibel

a). Sugesti adalah sesuatu yang mempunyai pengaruh sugesti yang besar. Orang yang sugestif ialah orang yang mempunyai pengaruh sugesti yang besar.
b). Sugestibel adalah sifat-sifat yang mudah kena saran atau sugesti, Orang yang mudah kena pengaruh sugesti disebut Sugestibel.

3. Cara-cara untuk mensugesti
a). Dengan membujuk
b). Dengan memuji
c). Dengan menakut-nakuti
d). Dengan menunjuk kekurangan atau kelebihan

4. Alat-alat sugesti
Sehubungan dengan cara-cara mensugesti, kita mengenal alat-alat untuk menanamkan pengaruh sugesti kepada pihak lain, antara lain:
a). mata
b). Roman muka
c). Teladan atau tingkah laku yang baik
d). Gambar
e). Suara
f). Warna
g). Selogan atau semboyan

5. Peranan Sugesti

Sugesti mempunyai peranan penting baik dalam kehidupan pada umumnya maupun kehidupan disekolah. Dengan adanya sifat-sifat sugesti dalam kepemimpinan maka akan terjadi:
a). Pimpinan banyak disegani anak buahnya
b). Adanya kepercayaan besar terhadap pimpinannya
c). Pimpinan akan dihormati atau diturut dan diperhatikan segala perintahnya.
Berpengaruhnya sugesti dalam lingkungan sekolah akan memberikan kemungkinan:
a). Anak-anak hormat kepada gurunya
b). Anak-anak memperhatikan pelajaran yang diberikan gurunya
c). Anak-anak sungguh melaksanakan perintah, nasihat, dan petunjuj-petunjuk dari gurunya.
6. Contoh bidang-bidang yang terkait dengan sugesti :

a). Kesehatan/Medis/Pengobatan alternatif.
b). Pendidikan formal/nonformal.
c). Agama,dakwah/.penyebaran ajaran lima agama resmi di Indonesia .
d). Pemasaran produk secara langsung kepada konsumen atau dengan calo.
e). Jasa menyampaikan informasi, Asuransi, Pelayanan Umum.
f). Politik, partai politik yang menawarkan visi dan misi.
g). Hiburan yang menggunakan sugesti/hipnotis.
h). Promosi/iklan melalui media cetak dan elektronik

7. Contoh Pembatasan Sugesti pada masing-masing bidang :

a). Kesehatan/Medis/Pengobatan alternative
Pengobatan yang tidak mengarah pada kesembuhan atau belum ada bukti yang nyata tentang kesembuhan pasien.
b). Pendidikan formal/nonformal.
Pendidikan yang mengajarkan ilmu pengetahuan tanpa merugikan orang lain dan tidak mengurangi kemampuan sumber daya manusia seperti Siklus Members Sistem (sebuah ilmu Ekonomi yang harus di hapus).
c). Agama,dakwah/.penyebaran ajaran lima agama resmi di Indonesia .
Penyebaran ajaran yang menyangkut keyakinan / agama diluar lima agama resmi di Indonesia.
d). Pemasaran produk secara langsung kepada konsumen atau dengan calo.
Pemasaran yang langsung kepada konsumen tetapi tidak sesuai dengan kualitas produk. Dengan melalui calo, maksimal berantai 3 orang.
e). Jasa menyampaikan informasi, Asuransi, Pelayanan Umum.
Produk asuransi yang tidak bisa membuktikan secara nyata pada klien.

f). Politik, partai politik yang menawarkan visi dan misi.
PenyampaianVisi dan Misi partai politik yang bersifat memperdaya / membodohi.
g). Hiburan yang menggunakan sugesti/hipnotis.
Hipnotis pada pertunjukan sulap yang berdampak bagi penonton setelah pertunjukan berakhir. Kuis interaktif di televisi pada tengah malam.
h). Promosi/iklan melalui media cetak dan elektronik.
Iklan pada media cetak dan elektronik yang bersifat menipu. "Selamat berjihad"















C. INTUISI

1. Pengertian Intuisi

Intuisi berasal dari Intueri yang artinya mengindra dengan jiwa, memandang dengan batin. Kata lain dari Intuisi adalah ilham, bisikan kalbu.
Intuisi adalah pandangan batiniah yang sertamerta tembus mengenai satu peristiwa atau kebenaran tanpa perurutan pikiran, mirip ilham. Intuisi merupakan bentuk pikiran yang samar-samar, sering setengah disadari tanpa diiringi prises berfikir yang cermat sebelumnya namun kenudian dapat menuntun pada satu keyakinan.
Intuisi adalah kemampuan jiwa manusia dalam mendapatkan kesimpulan suatu soal tanpa uraian, tanpa ketenangan, dan tanpa analisis tertentu. Berikut uraian tentang Intuisi yaitu :
a). Intuisi tidak berdasarkan pada proses berpilir yang berturut-turut, tidak derdasarkan pertimbangan, dan perhitungan seksama.
b). Intuisi terjadi sama halnya dengan perbuatan instingsif tidak dengan aktifitas piker tetapi tidak sama dengan insting.
c). Intuisi banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, kadang-kadang mempunyai nilai yang baik tetapi kadang-kadang berakibat yang tidak menyenangkan.
d). Biasanya wanita lebih intuitif dari pada pria.
e). berfikir adalah berbicara batin yang tidak terdengar.
Adapun pengertian intuisi yang lain yaitu
Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan diluar kesadaran. Misalnya saja, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku. Ternyata, didalam buku itu ditemukan keterangan yang dicari-carinya selama bertahun-tahun. Atau misalnya, merasa bahwa ia harus pergi ke sebuah tempat, ternyata disana ia menemukan penemuan besar yang mengubah hidupnya. Namun tidak semua intuisi berasal dari kekuatan psi. Sebagian intuisi bisa dijelaskan sebab musababnya.

2. Peranan Intuisi

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang berada dalam jajaran puncak bisnis atau kaum eksekutif memiliki skor lebih baik dalam eksperimen uji indera keenam dibandingkan dengan orang-orang biasa. Penelitian itu sepertinya menegaskan bahwa orang-orang sukses lebih banyak menerapkan kekuatan psi dalam kehidupan keseharian mereka, halmana menunjang kesuksesan mereka. Salah satu bentuk kemampuan psi yang sering muncul adalah kemampuan intuisi. Tidak jarang, intuisi yang menentukan keputusan yang mereka ambil.

Sampai saat ini dipercaya bahwa intuisi yang baik dan tajam adalah syarat agar seseorang dapat sukses dalam bisnis. Oleh karena itu tidak mengherankan jika banyak buku-buku mengenai kiat-kiat sukses selalu memasukkan strategi mempertajam intuisi.
Jika mengingat intuisi sebagai “sahabat” yang mengetahui arah terbaik yang seharusnya kita ambil, maka secara tidak langsung kita harus membuka diri untuk mendengarkan intuisi itu, sehingga benar-benar sebuah intuisi itu dapat merupakan alat yang ampuh yang memberi arah dalam menempuh kehidupan kita. Lalu bagaimana kita bisa mempercayai bahwa jawaban yang tersirat di benak saat kita melakukan meditasi itu memang benar-benar intuisi yang patut kita turuti?
Membersihkan pikiran dan hati saat meditasi sangatlah tidak mudah . Perlu latihan-latihan yang teratur jika ingin mempertajam kepekaan perasaan kita. Namun kekuatan intuitif sesekali bahkan seringkali muncul begitu saja, karena memang sudah tertanam dalam tubuh kita sejak lahir dan tergantung kita apakah mampu menangkapnya atau malah mengabaikannya.
Untuk mengasahnya memang tidak segampang yang kita bayangkan secara asal-asalan, karena membutuhkan latihan-latihan untuk mempertajam kepekaan kita agar mampu menangkap isyarat suara batin/intuisi dalam diri kita. Menurut para ahli, kepekaan intuitif yang tersembunyi itu bisa dipertajam dengan cara melakukan meditasi.
Ketika melakukan meditasi, kita tidak boleh dalam suasana hati yang emosional (marah, sedih, gembira, khawatir dll.), maka untuk menangkapnya sebaiknya kita membersihkan pikiran dan hati, harus tenang dan dalam keadaan bersih hati. Tanpa pikiran tenang dan hati yang bersih, info apa pun yang didapat, bukanlah intuisi karena mungkin tidak berdasarkan fakta dan logika. Seperti apa yang dituliskan Judith Orloff dalam bukunya “Suara batin berupa isyarat seyogyanya jelas dan bersifat netral,”
Intuisi merupakan suara hati nurani yang keluar dari Cakra Jantung. Sebagaimana diketahui, tubuh mempunyai pusat-pusat energi yang disebut cakra. Dari salah satu media cetak terbitan Jakarta menyebutkan ada tujuh cakra utama, yaitu Cakra Dasar, Cakra Seks, Cakra Solar Pleksus/Pusar, Cakra Jantung, Cakra Tenggorok, Cakra Ajna/Mata ketiga, dan Cakra Mahkota. Masing-masing cakra dipercaya terhubung dengan kelenjar-kelenjar tertentu yang mempengaruhi fungsi organ-organ tubuh tertentu dan emosi tertentu.
Intuisi adalah suara hati nurani atau gerak hati yang keluar dari Cakra Jantung. Ada yang menyebutnya sebagai “Suara Tuhan” atau “Suara Illahi”. Intuisi adalah energi yang mengalir dalam diri kita. Ibarat sungai, energi intuisi mempunvai alirannya sendiri. Jika aliran itu mengalami blokade (oleh kelakuan-kelakuan kita yang negatif. maka intuisi tentu saja tidak mengalir alias tidak berjalan.
Jika saja “sungai” terkadang melebar atau menyempit sehingga mempengaruhi deras lambatnya aliran, aliran energi intuisi pun tidak jauh berbada, alirannya tidak akan selalu sama. Hal tersebut memang alamiah dan manusiawi, yang penting adalah menjaga agar aliran tetap lancar, sehingga kita tidak salah dalam hal mengambil keputusan-keputusan dalam hidup. Caranya dengan memberdayakan cakra jantung agar hati nurani bisa terdengar.
Apa yang harus dilakukan? Tentu saja kita harus mulai dari diri sendiri. Membersihakan hati kita. Karena yang diperlukan tidak hanya bersih dari emosi, hati kita pun harus bersih dari sifat-sifat maupun maksud-maksud yang tidak baik seperti irihati, culas, serakah, konsumtif, asosial, pelit dll. Sifat-sifat dan maksud-maksud buruk tersebut menutup mata hati kita, sehingga suara hati nurani atau intuisi tidak terdengar karena tertutup oleh gegap gempitanya suara-suara buruk tersebut. Selanjutnya kita menerima tanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita. Berhentilah menyalahkan orang lain jika kita mendapat musibah atau masalah, karena kita bebas memilih jalan hidup kita. Lakukanlah introspeksi diri. Untuk itu kita harus percaya pada kemampuan kita.
Tentunya, semua itu merupakan suatu proses yang tidak dapat dilakukan seketika secara instan. kita harus mengubah mindset sepenuhnya. Mulailah dengan memaafkan orang lain yang telah menzolimi kita. Kemudian mintalah maaf kepada orang lain yang telah kita zolimi. Memaafkan bukan berarti kita membenarkan kelakuannya, tetapi ke depan kita ingin bebas dari beban batin dan menjalani kehidupan kita dengan damai dan babagia. Demikian juga dengan minta maaf, berarti kita mengaku bersalah dan bertekad tidak akan melakukannya lagi. Dengan mengaku bersalah dan bersedia menanggung akibatnya, maka beban batin kita pun berkurang. Insya Allah dalam keadaan damai dan bahagia, kita akan mudah mendengarkan suara hati kita alias intuisi kita.


















BAB III
PENUTUP


1.Simpulan
Perasaan adalah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenang yang bersifat subjektif.
Keadaan tubuh dapat mempengaruhi perasaan dan ada pula perasaan yang menimbulkan gerakan tubuh, kenyataan tersebut banyak kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Kebanyakan kita dapat memperkirakan apa yang dirasakan oleh orang lain dengan memperhatikan gerakan-gerakannya secara visual.

Sugesti adalah Pengaruh atas jiwa atau perbuatan seseorang sehingga pikiran, perasaan dan kemauannya terpengaruh, dan dengan begitu orang mengakui atau meyakini apa yang dikehendaki daripadanya.
Sugesti mempunyai peranan penting baik dalam kehidupan pada umumnya maupun kehidupan disekolah
Intuisi adalah pandangan batiniah yang sertamerta tembus mengenai satu peristiwa atau kebenaran tanpa perurutan pikiran, mirip ilham. Intuisi merupakan bentuk pikiran yang samar-samar, sering setengah disadari tanpa diiringi prises berfikir yang cermat sebelumnya namun kenudian dapat menuntun pada satu keyakinan.
Membersihkan pikiran dan hati saat meditasi sangatlah tidak mudah . Perlu latihan-latihan yang teratur jika ingin mempertajam kepekaan perasaan kita



2. Saran
Pendidikan Psikologi merupakan dasar untuk mempelajari jiwa manusia. Dalam rangka proses pembelajaran dilingkungan kita, sebaiknya kita memupuk jiwa dengan hal-hal yang bersifat positif, pemikiran yang bersih untuk menyelaraskan kehidupan yang penuh dengan aturan-aturan dan penuh dengan berbagai macam konflik sehingga jiwa tetap tenang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar